Sebelumnya sudah dibahas pokok KPI Plant Maintenance yang terdiri dari item pokok:
- PA (Physical Avalaibility)
- MTBS (Mean Time Between stopages)
- MTTR (Mean Time To Repair)
Item KPI diatas merupakan indikator utama di departemen Plant. Namun item pokok diatas sekali lagi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya sebagai penunjang sehingga tujuan akhir dalam penyediaan sarana yang produktif bisa tercapai.
Masih banyak pekerjaan dalam aktivitas maintenance yang bisa diukur dan dibuat standar keberhasilannya dan menjadi indikator lain dalam proses pencapaian keberhasilan prosesnya.
Saya akan sampaikan beberapa indikator lain yang bisa diukur sebagai indikator pendukung agar indikator utama tercapai.
Service accuracy (SA),
SA ini lebih menekankan keberhasilan seorang planner dalam manage pelaksanaan Service periodic sebuat alat operasional meliputi penyesuaian jam operasional unit ke dalam ketepatan pelaksanaan service yang ditentukan, persiapan part serta sarananya dan manpower yang dibutuhkan. SA ini juga berfungsi untuk mengoptimalkan kemampuan fluida lubrikasi pada unit sampai pada batas optimum penggunaannya sehingga kondisi komponen juga lebih optimal bahkan sampai batas maksimal kemampuannya.
SA dihitung dalam prosentase keberhasilan dengan ketentuan umum adalah +- 25 jam dari jadwal yang ditentukan. Artinya ada toleransi setiap perencanaan jam service periodic sebanyak 50 jam. Bahkan dibeberapa lokasi umumnya yang merupakan remote area terpaksa membuat kebijakan toleransi +-50 jam (toleransi 100 jam). Perhitungannya adalah semua proses service periodic yang masuk toleransi pencapaiannya adalah 100% sedangkan untuk yang diluar pencapaian adalah 0%
Contohnya adalah (+- 25 jam) :
Unit A plan Service di HM 2500. Dilakukan pada HM 2480. Deviasi adalah -20 jam : 100%
Unit B plan service di HM 2500. Dilakukan pada HM 2510. Deviasi adalah 10 jam: 100%
Unit C plan service di HM 4000. Dilakukan pada HM 4040. Deviasi adalah 40 jam: 0%
Unit D plan service di HM 4000. Dilakukan pada HM 3500. Deviasi adalah -50 jam : 0%
Untuk kumulatifnya tinggal di rata-ratakan keseluruhan data service yang ada untuk mendapatkan persentase keseluruhan.
Berapa persen dikatakan service ini berhasil secara keseluruhan. Ini tentu akan dibuat indikator tersendiri dalam “RYD” (Red, Yellow, Green) indicator.Belum ada parameter khusus untuk digunakan namun dapat dipastikan semakin tinggi akurasi pastinya tingkat penyelesaian service periodic akan lebih optimal dan akan meningkatkan MTTR unit ujungnya PA juga terjaga.
Sebagai gambaran dalam menentukan keberhasilan total misalkan:
Pencapian >=90%: Green (Achieved)
Pencapaian 70-90% : Yellow (Average)
Pencapaian <70% : Red (Improve)
Dalam beberapa perusahaan SA dihitung ng dengan cara rencana JUMLAH unit yang direncakana service periodic bulan tertentu dibanding dengan jumlah unit yang dilakukan pada bulan tersebut. Perhitungan ini tidak akan pernah mendapatkan akurasi 100% dikarenakan utilisasi alat yang sangat fleksible banyak faktor yang memengaruhi cepat lambatnya utilisasi. Khususnya cuaca, unschedule breakdown, no operator dll.
Untuk pengukuran tersebut SA model ini lebih cocok ke dalam Service Achievement (pencapian service) dan tidak akan berdampak banyak pada performa pada unit. Karena tidak diketahui apakah pelaksanaannya tepat sesuai dengan yang direncanakan. Dikhawatirkan banyak service periodic yang dilakukan melebihi spesifikasi kemampuan fluida lubrikator yang digunakan.
Yang paling berperan dalam menentukan keberhasilannya adalah seorang maintenance planner atau yang ditunjuk dalam menjalankan manajeman Service periodic unit.
Salam. Dege